Monday 11 March 2019

RPP Mata Pelajaran Mendesain Sistem Keamanan Jaringan Kelas XII Semester Gasal



A.    Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah             : SMK Negeri 1 Kutasari
Mata Pelajaran            : Mendesain Sistem Keamanan Jaringan
Komp. Keahlian          : Teknik Komputer Dan Jaringan
Kelas/Semester            : XII/ Gasal
Tahun Pelajaran           : 2017/2018
Alokasi Waktu            : 1 x 8 JP (@45 Menit) =360 Menit

B.     Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Mendesain Sistem Keamanan Jaringan
Kompetensi Dasar
1.      Menentukan Jenis – Jenis Sistem Keamanan Jaringan.

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Menyebutkan  jenis - jenis keamanan jaringan (Firewall).
1.2. Menentukan fungsi keamanan jaringan (Firewall).
1.3. Mendeskripsikan jenis - jenis jaringan.
1.4. Mengidentifikasi perangkat lunak dan perangkat keras jaringan.
1.5. Menjelaskan mekanisme keamanan jaringan.

D.    Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, menggali informasi dan tanya jawab, diharapkan peserta didik dapat:
1.      Menyebutkan jenis – jenis keamanan jaringan (firewall) dengan lancar. Sesuai deskripsi yang tercantum pada kunci LP 1 Produk secara santun.
2.      Menentukan fungsi keamanan jaringan (firewall) dengan lancar sesuai deskripsi yang tercantum pada kunci LP 1 Produk secara mandiri.
3.      Menunjukan perilaku berkarakter meliputi jujur, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, dan rasa ingin tahu. Diamati dengan LP 3 Pengamatan Perilaku Berkarakter.
4.      Menunjukkan keterampilan social bertanya, menyumvbangkan idea tau berpendapat dan diamati dengan LP 4 Format Pengamatan Keterampilan Sosial.
5.      Menjelaskan perbedaan mendasar berbagai perbedaan mendasar jaringan komputer buku teks secara santun.
6.      Menganalisis perangkat keras dan perangkat lunak jaringan computer dengan santun.
7.      Membuat kesimpulan berdasarkan implikasi, membuat interpretasi atau pemberian nilai kebenaran pada mekanisme keamanan jaringan.
8.      Menentukan topologi yang terbentuk pada suatu jaringan berdasarkan fungsi dan cara kerjanya.
9.      Membuat serta memodifikasi topologi jaringan guna penentuan aspek mendasar dalam keamanan jaringan.

E.     Materi Pembelajaran
Berdasarkan contoh tujuan pembelajaran diatas maka materi pembelajarannya adalah :
1.      Konfigurasi network.
2.      Kebutuhan keamanan jaringan.
(Uraian atau rincian materi terlampir).
F.     Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan Berpikir         : Scientific, Tematik Terpadu / Integratif, Cooperatif
2.      Model Pembelajaran         : Discovery Learning, Contextual Teaching Learning
3.      Metode Pembelajaran       : Ceramah, Observasi, Diskusi, Praktik Dan Tanya jawab.
G.    Kegiatan Pembelajaran
1.      Pertemuan ke - 1
a.      Pendahuluan Atau Kegiatan Awal (± 15 Menit)
Pada kegiatan pendahuluan Guru :
1.      Menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
2.      Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pelajaran.
3.      Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti pembelajaran.
4.      Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
5.      Menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6.      Menyampaikan tujuan pembelajaran dan rancangan penilaian.
7.      Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan.
8.      Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
9.      Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b.      Kegiatan Inti (± 150 Menit)
Stimulasi / Pemberian Rangsangan (Fase Pertama)
Mengamati
1.      Guru memberikan informasi komunikatif mengenai perangkat keras dan perangkat lunak jaringan komputer sebagai dasar pengetahuan awal untuk dikonstruk.
2.      Siswa diminta untuk mengambil seluruh peralatan jaringan.
3.      Siswa dengan tertib untuk mengamati karakteristik perangkat keras jaringan baik dimensi, bentuk, maupun nama.
4.      Siswa menyimak atau membaca literatur terkait menggunakan buku atau media komunikasi tentang perangkat jaringan LAN maupun WAN.
5.      Siswa menyimak berbagai bentuk, dimensi dan macam – macam hardware dan software jaringan komputer.
6.      Siswa menyimak peragaan atau ilustrasi sederhanana mengenai lapisan model OSI pada jaringan melalui Demonstrasi.

Pernyataan / Identifikasi Masalah (Fase Kedua)
Menanya
1.      Guru mempersilahkan pada siswa untuk melakukan identifikasi berbagai kendala maupun permasalahan yang ditemui pada saat menggunakan perangkat jaringan komputer.
2.      Siswa melakukan identifikasi melalui diskusi dengan sarana bahan ajar cetak maupun digital tentang karakteristik layanan pada jaringan komputer.
3.      Guru mempersilahkan kepada siswa berkelompok untuk membuat hipotesa kerugian apa saja yang mungkin terjadi apabila suatu layanan pada jaringan komputer mati.
4.      Siswa membuat hubungan keterkaitan antara perangkat jaringan, topologi jaringan sebagai dasar penentuan pertanyaan terhadap suatu permasalahan keamanan yang mungkin terjadi.
5.      Guru menugasi siswa untuk mendalami materi hardware, software jaringan beserta fungsinya.
6.      Guru mengamati aktifitas perubahan sikap, ketrampilan dan pengetahuan siswa dalam kelompok.

Mengumpulkan Data (Fase Ketiga)
Mengumpulkan informasi
1.      Guru memfasilitasi siswa dalam mengerjakan tugas secara jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan bekerja sama dalam kelompok.
2.      Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan contoh praktis gejala permasalahan dalam jaringan yang menyebabkan terhambatnya suatu layanan.

Pengolahan Data (Fase Keempat)
Mengasosiasi
1.      Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan tentang berbagai permasalahan jaringan komputer karena kerusakan maupun karena serangan dari pihak luar.
2.      Siswa dalam kelompok mendemonstrasikan dan membandingkan permasalahan dari segi keamanan maupun karena topologi.
3.      Siswa dalam kelompok diminta membandingkan permasalahan jaringan komputer.
Pembuktian / Verifikasi (Fase Kelima)
Mengomunikasikan
1.      Guru mempersilahkan kepada siswa dalam kelompok untuk membandingkan permasalahan yang mungkin terjadi pada jaringan dari segi keamanannya baik fisik maupun non fisik yang di dapat melalui diskusi, eksperimen praktik maupun sumber bacaan melalui materi pengayaan.
2.      Siswa dalam kelompok berdiskusi dan bertukar pikiran dan membuat perbandingan dan verifikasi terhadap keadaan jaringan yang bermasalah karena usangnya peralatan atau kondisi cuaca maupun karena gangguan dari pihak luar melalui serangan.
3.      Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing atau menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami identifikasi berbagai bentuk permasalahan jaringan komputer dan keamanannya.

Menarik Kesimpulan / Generalisasi (Fase Enam)
1.      Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok untuk membuat kesimpulan terhadap materi yang dikaji.
2.      Siswa secara berkelompok membuat kesimpulan terhadap materi yang dikaji dan menuliskannya ke dalam lembar notulen.
3.      Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil kesimpulannya mengenai materi yang dikaji secara bergiliran dan siswa dari kelompok lain menanggapi.
4.      Siswa antar kelompok berdiskusi untuk menghasilkan kesimpulan yang paling tepat.

c.       Kegiatan Penutup (± 15 Menit)
1.      Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang konsep keamanan jaringan dan aspek keamanannya.
2.      Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.      Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh siswa secara individu untuk mengerjakannya.
4.      Siswa diberi tugas untuk mendalami materi kelas X dan XI mengenai hardware dan software jaringan komputer maupun sistem operasi jaringan.
5.      Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
6.      Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

2.      Pertemuan ke - 2
a.      Pendahuluan Atau Kegiatan Awal (± 15 Menit)
Pada kegiatan pendahuluan Guru :
1.      Menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
2.      Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pelajaran.
3.      Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti pembelajaran.
4.      Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
5.      Menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6.      Menyampaikan tujuan pembelajaran dan rancangan penilaian.
7.      Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan.
8.      Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
9.      Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b.      Kegiatan Inti (± 150 Menit)
Stimulasi / Pemberian Rangsangan (Fase Pertama)
Mengamati
1.      Guru memberikan informasi komunikatif mengenai perangkat keras dan perangkat lunak jaringan computer berupa perangkat Gateway sebagai dasar pengetahuan awal untuk dikonstruk.
2.      Siswa diminta untuk mengambil seluruh peralatan jaringan.
3.      Siswa dengan tertib untuk mengamati karakteristik Router jaringan baik dimensi, bentuk, maupun nama.
4.      Siswa menyimak atau membaca literatur terkait menggunakan buku atau media komunikasi tentang perangkat jaringan LAN maupun WAN.
5.      Siswa menyimak berbagai bentuk, dimensi dan macam – macam hardware dan software Router multi fungsi.
6.      Siswa menyimak peragaan atau ilustrasi sederhanana mengenai lapisan model OSI pada jaringan melalui Demonstrasi.

Pernyataan / Identifikasi Masalah (Fase Kedua)
Menanya
1.      Guru mempersilahkan pada siswa untuk melakukan identifikasi karakteristik mendasar dari fungsi Router sebagai Gateway dan Firewall jaringan Komputer.
2.      Siswa melakukan identifikasi melalui diskusi dengan sarana bahan ajar cetak maupun digital tentang karakteristik layanan pada jaringan computer berbasis client server.
3.      Guru mempersilahkan kepada siswa berkelompok untuk membuat hipotesa ancaman dan resiko apa saja yang mungkin terjadi baik resiko bencana, serangan hacker maupun kegagalan kerusakan hardware pada jaringan.
4.      Siswa membuat hubungan keterkaitan antara perangkat jaringan, topologi jaringan sebagai dasar penentuan pertanyaan terhadap suatu permasalahan keamanan yang mungkin terjadi.
5.      Guru menugasi siswa untuk mendalami materi hardware, software jaringan beserta fungsinya.
6.      Guru mengamati aktifitas perubahan sikap, ketrampilan dan pengetahuan siswa dalam kelompok.

Mengumpulkan Data (Fase Ketiga)
Mengumpulkan informasi
1.      Guru memfasilitasi siswa dalam mengerjakan tugas secara jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan bekerja sama dalam kelompok.
2.      Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan contoh praktis gejala permasalahan dalam jaringan yang menyebabkan terhambatnya suatu layanan.

Pengolahan Data (Fase Keempat)
Mengasosiasi
1.      Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan tentang berbagai permasalahan jaringan komputer karena kerusakan maupun karena serangan dari pihak luar bahkan faktor keadaan alam yang mungkin bisa merusak ekosistem jaringan.
2.      Siswa dalam kelompok mendemonstrasikan dan membandingkan permasalahan dari segi keamanan maupun karena topologi.
3.      Siswa dalam kelompok diminta membandingkan permasalahan jaringan komputer.

Pembuktian / Verifikasi (Fase Kelima)
Mengomunikasikan
1.      Guru mempersilahkan kepada siswa dalam kelompok untuk membandingkan permasalahan yang mungkin terjadi pada jaringan dari segi keamanannya baik fisik maupun non fisik yang di dapat melalui diskusi, eksperimen praktik maupun sumber bacaan melalui materi pengayaan.
2.      Siswa dalam kelompok berdiskusi dan bertukar pikiran dan membuat perbandingan dan verifikasi terhadap keadaan jaringan yang bermasalah karena usangnya peralatan atau kondisi cuaca maupun karena gangguan dari pihak luar melalui serangan maupun bencana alam.
3.      Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing atau menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami identifikasi berbagai bentuk permasalahan jaringan komputer dan keamanannya.

Menarik Kesimpulan / Generalisasi (Fase Enam)
1.      Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok untuk membuat kesimpulan terhadap materi yang dikaji.
2.      Siswa secara berkelompok membuat kesimpulan terhadap materi yang dikaji dan menuliskannya ke dalam lembar notulen.
3.      Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil kesimpulannya mengenai materi yang dikaji secara bergiliran dan siswa dari kelompok lain menanggapi.
4.      Siswa antar kelompok berdiskusi untuk menghasilkan kesimpulan yang paling tepat.

c.       Kegiatan Penutup (± 15 Menit)
1.      Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang konsep keamanan jaringan dan aspek keamanannya.
2.      Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.      Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh siswa secara individu untuk mengerjakannya.
4.      Siswa diberi tugas untuk mendalami materi kelas X dan XI mengenai hardware dan software jaringan komputer maupun sistem operasi jaringan.
5.      Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

H.    Alat/Bahan Dan Media Pembelajaran
1.      Alat dan bahan
a.       LCD
b.      Notebook, papan, speaker, bahan tayang.
c.       Perangkat Jaringan LAN maupun WAN.
2.      Media pembelajaran
a.       Microsoft Office, Media Player atau perangkat pemutar multimedia sejenisnya.
b.      Cisco Packet Tracer.
I.       Sumber Belajar
1.      Bahan Ajar Modul Sistem Keamanan Jaringan Dan Sistem Operasi Jaringan.
2.      Silabus.
3.      Internet.
J.      Penilaian Pembelajaran
1.      Teknik Penilaian                : Penilaian dilakukan selama dan setelah kegiatan pembelajaran
a.       Rancangan Penilaian   :
No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Bentuk penilaian
Keterangan
1.
Sikap
Penilaian sikap afektif
Observasi
Dilakukan selama proses praktik, untuk memastikan peserta didik dapat menerapkan sikap kerja yang baik, mematuhi aturan, prosedur dan keselamatan dalam bekerja
2.
Pengetahuan
Tes kognitif
tes tertulis
Dilakukan pada awal pembelajaran untuk memastikan keterserapan pengetahuan sebelum peserta didik melakukan praktik
3.
Keterampilan
Penilaian analitik
Penilaian unjuk kerja
Dilakukan saat Proses praktik berjalan,  untuk memastikan peserta didik menerapkan prosedur kerja dalam menyusun dan merencanakan proyek, serta mengevaluasi hasil.

b.      Tugas   :
1)   Tugas Terstruktur    :
Tugas Menentukan perangkat jaringan pada Model OSI :
2)   Tugas Non Terstruktur        : Mempelajari materi keamanan jaringan dan membuat resume.

B.     Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian Sikap, Pengetahuan dan Ketrampilan terlampir.
Mengetahui,                                                    Purbalingga, 7 Juli 2017
Kepala Sekolah                                               Guru mata pelajaran



Drs. Darimun, M.Pd.                                    Fajar Bakhrun Najkhi, S.Kom.
NIP. 19631105 199003 1 008                                    NIP. 19861123 201001 1 005           
Catatan Kepala Sekolah
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Lampiran 1
Uraian Materi Pembelajaran

A.    Keamanan Jaringan
Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi yang melibatkan berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware (pengamanan fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software (sistem, konfigurasi, sistem akses, dll).
Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang dilakukan oleh pengelola (human error), akan tetapi tidak sedikit pula yang disebabkan oleh pihak ketiga. Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses, penyalahgunaan data maupun sistem, sampai tindakan kriminal melalui aplikasi jaringan komputer.
Pengamanan terhadap sistem hendaknya dilakukan sebelum sistem tersebut difungsikan. Percobaan koneksi (trial) sebaiknya dilakukan sebelum system yang sebenarnya difungsikan. Dalam melakukan persiapan fungsi system hendaknya disiapkan pengamanan dalam bentuk :
1.      Memisahkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau titik pusat akses (Server) pada suatu area yang digunakan untuk aplikasi tertentu.
2.      Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus untuk pengamanan perangkat yang disebut pada butir nomor 1. Ruangan tersebut dapat diberikan label Network Operating Center (NOC) dengan membatasi personil yang diperbolehkan masuk.
3.      Memisahkan sumber daya listrik untuk NOC dari pemakaian yang lain. Hal ini untuk menjaga kestabilan fungsi sistem. Perlu juga difungsikan Uninteruptable Power Supply (UPS) dan Stabilizer untuk menjaga kestabilan supply listrik yang diperlukan perangkat pada NOC.
4.      Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pengklasifikasian kabel.
5.      Memberikan Soft Security berupa Sistem Firewall pada perangkat yang difungsikan di jaringan.
6.      Merencanakan maintenance dan menyiapkan Back Up sistem.
Firewall (Gambar 1) adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/system jaringan dari serangan – serangan pihak yang tidak bertanggung jawab atau lalu lintas jaringan yang tidak aman. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang melewatinya.
Gambar 1 Ilustrasi Penerapan Firewall
B.     Macam – Macam Keamanan Jaringan
B.1. Packet Filtering Gateway
Packet filtering gateway dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan filterisasi terhadap paket – paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya.  Filterirasi paket ini hanya terbatas pada sumber paket, tujuan paket, dan atribut – atribut dari paket tersebut, misalnya paket tersebut bertujuan ke server kita yang menggunakan alamat IP 202.51.226.35 dengan port 80. Port 80 adalah atribut yang dimiliki oleh paket tersebut. Seperti yang terlihat pada gambar 11.4, firewall tersebut akan melewatkan paket dengan tujuan ke Web Server yang menggunakan port 80 dan menolak paket yang menuju Web Server dengan port 23. Bila kita lihat dari sisi arsitektur TCP/IP, firewall ini akan bekerja pada layer internet. Firewall ini biasanya merupakan bagian dari sebuah router firewall. Software yang dapat digunakan untuk implementasi  packet filtering diantaranya adalah iptables dan ipfw.
Gambar 2 Lapisan Untuk Proses Packet Filtering Gateway
B.2. Application Layer Gateway
Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya tidak hanya berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi (content) paket tersebut.
Gambar 3 Web Server Dengan Firewall
Mekanisme lainnya yang terjadi adalah paket tersebut tidak akan secara langsung sampai ke server tujuan, akan tetapi hanya sampai firewall saja. Selebihnya firewall ini akan membuka koneksi baru ke server tujuan setelah paket tersebut diperiksa berdasarkan aturan yang berlaku. Bila kita melihat dari sisi layer TCP/IP, firewall jenis ini akan melakukan filterisasi pada layer aplikasi (Application Layer).
Gambar 4 Proxy Firewall Dilihat Pada Model TCP/IP
B.3. Circuit Level Gateway
Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan Transport model referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Application Layer Gateway, hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda, yaitu berada pada layer Transport.
Gambar 5 Circuit Level Gateway Dilihat Pada Model TCP/IP

B.4. Statefull Multilayer Inspection Firewall
Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport Model firewall dan Internet. Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan Circuit Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini merupakan firewall yang,memberikan fitur terbanyak dan memberikan tingkat keamanan yang paling tinggi.
Gambar 6 Statefull Multilayer Inspection Firewall Dilihat Pada Model TCP/IP
Fungsi keamanan jaringan (Firewall) dalam jaringan komputer meliputi :
1.      Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan.
2.      Melakukan autentikasi terhadap akses.
3.      Melindungi sumber daya dalam jaringan privat.
4.      Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator.

B.5. Pengendalian Jaringan Komputer
Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu koneksi firewall yang digunakan (dalam hal ini yang digunakan adalah koneksi TCP), dan konsep firewall yang diterapkan, yaitu IPTables. Teknik Komputer Dan Jaringan Dengan dua hal ini diharapkan firewall dapat mengenali apakah koneksi yang ada berupa koneksi baru (NEW), koneksi yang telah ada (ESTABLISH), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya (RELATED) atau koneksi yang tidak valid (INVALID). Keempat macam koneksi itulah yang membuat IPTables disebut Statefull Protocol.
B.5.1. Koneksi TCP
Sebuah koneksi TCP dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection Oriented, pada permulaan koneksi, sebuah klien akan mengirimkan sinyal SYN ke server tujuannya, selanjutnya proses pada firewall menganggap input ini sebagai paket baru yang akan di kirimkan ke server.  Server akan mengolah masukan tersebut, dan akan meneruskan ke tujuannya apabila paket tersebut diperbolehkan untuk lewat atau diterima selanjutnya menjadi paket ACK bagi klien. Namun apabila perlakukan bagi paket tersebut adalah menolak atau membuangnya, maka paket tidak akan di perlakukan seperti yang diminta oleh aturan pada firewall.
Gambar 7 Koneksi TCP Pada Firewall
B.5.2. IPTables
Untuk membangun sebuah firewall, yang harus kita ketahui pertama – tama adalah bagaimana sebuah paket diproses oleh firewall, apakah paket – paket yang masuk akan di buang (DROP) atau diterima (ACCEPT), atau paket tersebut akan diteruskan (FORWARD) ke jaringan yang lain.  Salah satu tool yang banyak digunakan untuk keperluan proses pada firewall adalah
iptables. Program iptables adalah program administratif untuk Filter Paket dan NAT (Network Address Translation). Untuk menjalankan fungsinya, iptables dilengkapi dengan tabel mangle, nat dan filter.
Ketika paket dari suatu jaringan masuk pada firewall melalui kartu jaringan, pertama kali paket akan diperiksa oleh aturan rantai PREROUTING sebagai aksi yang dilakukan sebelum routing paket data dilakukan pada tabel mangle. Selanjutnya paket diperiksa oleh aturan rantai  PREROUTING pada tabel  nat, apakah paket akan memerlukan Tujuan yang terdapat pada aturan tujuan yang di NAT-kan (DNAT) atau tidak. Setelah itu paket mengalami routing. Di bagian ini paket tersebut akan ditentukan berdasarkan tujuan dari paket tersebut.
Gambar 8 Proses Pada Paket Yang Melewati Firewall

Daftar Pustaka

1.      Modul Sistem Keamanan Jaringan (Firewall), Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Lampiran 2
Kisi - Kisi Penilaian Pengetahuan

Kisi-Kisi Dan Soal Penilaian Pengetahuan
No
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator soal
No. Soal
Soal
1.
Menentukan Jenis – Jenis Sistem Keamanan Jaringan
Menyebutkan  jenis - jenis keamanan jaringan (Firewall).
Peserta didik mengetahui aspek keamanan pada sistem jaringan
Uraian
Dalam melakukan persiapan fungsi sistem terdapat beberapa pengamanan
yang perlu disiapkan. Sebutkan penagamanan-pengamanan tersebut!
Menentukan fungsi keamanan jaringan (Firewall).
Peserta didik menjelaskan fungsi keamanan jaringan berbasis firewall
Uraian
Sebutkan fungsi dari keamanan jaringan (firewall)!
Mendeskripsikan jenis - jenis jaringan.
Peserta didik menyebutkan berbagai jenis topologi jaringan komputer
Uraian
Sebutkan dan jelaskan macam – macam jaringan komputer!
Mengidentifikasi perangkat lunak dan perangkat keras jaringan.
Peserta didik menguasai routing pada jaringan komputer
Uraian
Jelaskan apa fungsi dari table routing pada jaringan komputer!
Menjelaskan mekanisme keamanan jaringan.
Peserta didik mendeskripsikan protocol yang bersifat koneksi
Uraian
Jelaskan apa yang dimaksud dengan koneksi TCP pada pengendalian jaringan
komputer!

Lampiran 3
Kunci jawaban dan pedoman penskoran penilaian pengetahuan :
No
Kunci Jawaban
Skor Sempurna
1
Dalam melakukan persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan
dalam bentuk:
a.   Memisahkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau titik pusat akses (Server) pada suatu area yang digunakan untuk aplikasi tertentu.
b.  Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus untuk pengamanan perangkat yang disebut pada butir nomor 1. Ruangan tersebut dapat diberikan label Network Operating Center (NOC) dengan membatasi personil yang diperbolehkan masuk.
c.   Memisahkan sumber daya listrik untuk NOC dari pemakaian yang lain. Hal ini untuk menjaga kestabilan fungsi sistem. Perlu juga difungsikan Uninteruptable Power Supply (UPS) dan Stabilizer untuk menjaga kestabilan supply listrik yang diperlukan perangkat pada NOC.
d.  Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pengklasifikasian kabel.
e.   Memberikan Soft Security berupa Sistem Firewall pada perangkat yang difungsikan di jaringan.
f.   Merencanakan maintenance dan menyiapkan Back Up sistem.
20
2
Fungsi keamanan jaringan (firewall) :
a.   Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
b.  Melakukan autentikasi terhadap akses
c.   Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
d.  Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
15
3
Macam-macam keamanan jaringan (firewall) :
a.   Packet Filtering Gateway
Dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan filterisasi terhadap paket – paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya.  Filterirasi paket ini hanya terbatas pada sumber paket, tujuan paket, dan atribut – atribut dari paket tersebut, misalnya paket
tersebut bertujuan ke server kita yang menggunakan alamat IP 202.51.226.35 dengan port 80. Port 80 adalah atribut yang dimiliki oleh
paket tersebut. Seperti yang terlihat pada gambar 11.4, firewall tersebut
akan melewatkan paket dengan tujuan ke Web Server yang menggunakan port 80 dan menolak paket yang menuju Web Server dengan port 23. Bila kita lihat dari sisi arsitektur TCP/IP, firewall ini akan bekerja pada layer internet. Firewall ini biasanya merupakan bagian dari sebuah router firewall. Software yang dapat digunakan untuk implementasi packet filtering diantaranya adalah iptables dan ipfw.
b.  Application Layer Gateway
Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya
tidak hanya berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa
mencapai isi (content) paket tersebut.
Mekanisme lainnya yang terjadi adalah paket tersebut tidak akan secara
langsung sampai ke server tujuan, akan tetapi hanya sampai firewall saja.
Selebihnya firewall ini akan membuka koneksi baru ke server tujuan
setelah paket tersebut diperiksa berdasarkan aturan yang berlaku. Bila
kita melihat dari sisi layer TCP/IP, firewall jenis ini akan melakukan
filterisasi pada layer aplikasi (Application Layer).

c.   Circuit Level Gateway
Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan Transport model referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap
awal hubungan TCP yang biasa disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Application Layer Gateway, hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda, yaitu berada pada layer Transport.
d.  Statefull Multilayer Inspection Firewall
Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet.  Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan  Circuit Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini merupakan firewall yang,memberikan fitur terbanyak dan memberikan tingkat keamanan yang paling tinggi.
25
4
Sebuah koneksi TCP dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection
Oriented, pada permulaan koneksi, sebuah klien akan mengirimkan sinyal
SYN ke server tujuannya, selanjutnya proses pada firewall menganggap input ini sebagai paket baru yang akan di kirimkan ke server.  Server akan mengolah masukan tersebut, dan akan meneruskan ke tujuannya apabila paket tersebut diperbolehkan untuk lewat atau diterima selanjutnya menjadi paket ACK bagi klien. Namun apabila perlakukan bagi paket tersebut adalah menolak atau membuangnya, maka paket tidak akan di perlakukan seperti yang diminta oleh aturan pada firewall.
20
5
Program iptables adalah program administratif untuk  Filter Paket dan NAT (Network Address Translation). Untuk menjalankan fungsinya,  iptables dilengkapi dengan tabel  mangle, nat dan filter.  Ketika paket dari suatu jaringan masuk pada firewall melalui kartu jaringan, pertama kali paket akan diperiksa oleh aturan rantai PREROUTING sebagai aksi yang dilakukan sebelum routing paket data dilakukan pada tabel mangle. Selanjutnya paket diperiksa oleh aturan rantai  PREROUTING pada tabel  nat, apakah paket akan memerlukan Tujuan yang terdapat pada aturan tujuan yang di NAT-kan (DNAT) atau tidak. Setelah itu paket mengalami routing. Di bagian ini paket tersebut akan ditentukan berdasarkan tujuan dari paket tersebut.
20
Nilai  =  Jumlah Skor
100

 Keterangan :
Pedoman Penskoran :
1.         Jawaban lengkap, dan analisis mendalam nilai = Skor Sempurna
2.         Jawaban lengkap, dan analisis kurang mendalam nilai = Skor Sempurna * 0,75.
3.         Jawaban lengkap, dan analisis tidak tepat nilai = Skor Sempurna * 0,60.
4.         Jawaban tidak lengkap, dan analisis mendalam nilai = Skor Sempurna * 0,50.
5.         Jawaban tidak lengkap, dan analisis kurang mendalam nilai = Skor Sempurna * 0,40.
6.         Jawaban tidak lengkap, dan analisis tidak tepat nilai= Skor Sempurna * 0,30.
7.         Jawaban tidak relevan dengan soal = nilai Skor Sempurna * 0,25.
8.         Tidak dijawab nilai 0.

Nilai Akhir dihitung dengan rumus : NA =

Lampiran 4
Kisi-Kisi Penilaian Ketrampilan Dan Pedoman Penskoran

Kisi – kisi Dan Teknik Penilaian
No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
1
Menentukan Jenis – Jenis Sistem Keamanan Jaringan
2.1.Menyebutkan  jenis - jenis keamanan jaringan (Firewall).
2.2.Menentukan fungsi keamanan jaringan (Firewall).
2.3.Mendeskripsikan jenis – jenis jaringan.
2.4.Mengidentifikasi perangkat lunak dan perangkat keras jaringan.
2.5.Menjelaskan mekanisme keamanan jaringan.perangkat keras jaringan.
Penilaian unjuk kerja &
Penilaian tampilan hasil proyek secara keseluruhan serta penilaian sikap kerja
a.       Pedoman Skoring
No
Komponen/Sub Komponen Penilaian
Indikator
Skor
1
Persiapan Kerja


a. Penggunaan alat dan bahan
Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur
91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur
80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur
70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan
Ketersediaan alat dan bahan lengkap
91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap
80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap
70 - 79
2
Proses dan Hasil Kerja


a. Kemampuan menggunakan komputer
Kemampuan menggunakan komputer tinggi
91 - 100
Kemampuan menggunakan komputer cukup
80 - 90
Kemampuan menggunakan komputer kurang
70 - 79
b. Kemampuan menggunakan search engine
Kemampuan menggunakan search engine tinggi
91 - 100
Kemampuan menggunakan search engine cukup
80 - 90
Kemampuan menggunakan search engine kurang
70 - 79
c. Kelengkapan informasi
Informasi yang dicari lengkap
91 - 100
Informasi yang dicari cukup lengkap
80 - 90
Informasi yang dicari kurang lengkap
70 - 79
d. Ketepatan informasi
Infomasi yang dicari tepat
91 - 100
Infomasi yang dicari cukup tepat
80 - 90
Infomasi yang dicari kurang tepat
70 - 79
e. Hasil pencarian informasi
Hasil pencarian informasi disusun rapih
91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup rapih
80 - 90
Hasil pencarian informasi disusun kurang rapih
70 - 79
3
Sikap kerja


a. Keterampilan dalam bekerja
Bekerja dengan terampil
91 -100
Bekerja dengan cukup terampil
80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil
70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja
Bekerja dengan disiplin
91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin
80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin
70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja
Bertanggung jawab
91 - 100
Cukup bertanggung jawab
80 - 90
Kurang bertanggung jawab
70 - 79
d.  Konsentrasi dalam bekerja
Bekerja dengan konsentrasi
91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi
80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi
70 - 79
4
Waktu


 Penyelesaian pekerjaan
Selesai sebelum waktu berakhir
91 - 100
Selesai tepat waktu
80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir
70 - 79
b.      Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)

Persiapan
Proses dan Hasil Kerja
Sikap Kerja
Waktu
∑ NK

1
2
3
5
6
Skor Perolehan





Skor Maksimal




Bobot
10%
60%
20%
10%
NK





Keterangan:
·      Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian.
·      Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian.
·      Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100.
·      NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimal.


·      NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK


Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI SISWA















NO
NIS
NAMA
SISWA AKTIF  DALAM PEMBELAJARAN
MENGIKUTI PROSEDUR KERJA
TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN
MENERAPKAN K3 DALAM PRAKTIK
K
B
SB
K
B
SB
K
B
SB
K
B
SB
1














2














3














4














5














6














7














8














9














10














11














12














13














14














15














16














17














18














19














20














21














22














23














24














25














26














27














28














29














30














31














32














33














34





























CATATAN DAN JURNAL :






















































































































Penentuan Skor dan Nilai :
Nilai
Skor
K (Kurang)
60 s.d 75
B (Baik)
75 s.d 85
SB (Sangat Baik)
86 s.d 100

Nilai akhir dihitung dengan :
 



No comments:

Post a Comment